1. Apa Itu CSS?
CSS (Cascading Style Sheets) adalah bahasa desain yang digunakan untuk mengatur tampilan dan tata letak elemen-elemen dalam halaman web yang dibuat dengan HTML. CSS memungkinkan kita untuk:
✅ Mengubah warna, ukuran, dan jenis font
✅ Mengatur posisi dan tata letak elemen
✅ Membuat animasi dan efek visual
✅ Membuat tampilan website lebih responsif dan menarik
Tanpa CSS, halaman web hanya akan terlihat sebagai teks dan gambar polos tanpa desain menarik.
2. Sejarah Singkat CSS
CSS pertama kali dikembangkan oleh Håkon Wium Lie pada tahun 1996 untuk membantu pemisahan antara struktur HTML dan tampilan visual. Perkembangannya meliputi:
- CSS1 (1996) – Versi pertama dengan dasar pemformatan.
- CSS2 (1998) – Menambahkan fitur layout seperti positioning dan media types.
- CSS2.1 (2004) – Penyempurnaan dari CSS2 dengan kompatibilitas lebih baik.
- CSS3 (2011 – Sekarang) – Modularisasi fitur, dengan tambahan animasi, efek transisi, dan grid layout.
3. Cara Menggunakan CSS dalam HTML
Ada tiga cara untuk menerapkan CSS ke dalam halaman HTML:
a) Inline CSS (Dalam Tag HTML Langsung)
Menambahkan CSS langsung dalam atribut elemen HTML.
✅ Kelebihan: Mudah digunakan pada elemen tertentu.
❌ Kekurangan: Sulit dikelola jika banyak elemen yang harus diubah.
b) Internal CSS (Dalam Tag <style>
di <head>
)
Menuliskan CSS di dalam bagian <head>
dokumen HTML.
✅ Kelebihan: Berguna untuk halaman tunggal.
❌ Kekurangan: Tidak efisien jika digunakan dalam banyak halaman.
c) External CSS (File Terpisah dengan .css
)
CSS ditulis dalam file eksternal dan dipanggil di HTML menggunakan <link>
.
File style.css
File index.html
✅ Kelebihan: Memudahkan pemeliharaan dan dapat digunakan oleh banyak halaman.
❌ Kekurangan: Tidak langsung terlihat tanpa file CSS eksternal.
4. Struktur Sintaks CSS
CSS terdiri dari selector, property, dan value.
Contoh:
🔹 Selector → h1
(elemen yang ditargetkan)
🔹 Property → color
, font-size
(aturan yang ingin diterapkan)
🔹 Value → blue
, 24px
(nilai properti yang diatur)
5. Jenis Selector dalam CSS
a) Selector Elemen
Memilih semua elemen HTML tertentu.
b) Selector ID (#id
)
Memilih elemen berdasarkan atribut id
.
c) Selector Class (.class
)
Memilih elemen berdasarkan atribut class
.
d) Selector Universal (*
)
Menerapkan gaya ke semua elemen.
e) Selector Grup
Menggunakan koma untuk menerapkan gaya ke beberapa elemen sekaligus.
6. Properti CSS yang Sering Digunakan
a) Warna (Color)
- Nama warna:
color: red;
- Hexadecimal:
color: #ff0000;
- RGB:
color: rgb(255, 0, 0);
b) Font dan Teks
c) Latar Belakang (Background)
d) Margin dan Padding
🔹 Margin = Jarak luar elemen
🔹 Padding = Jarak dalam elemen
e) Border (Garis Pinggir)
Jenis border: solid
, dashed
, dotted
, double
, dll.
7. CSS Layout dan Responsif
a) Display dan Position
display: block;
→ Elemen blokdisplay: inline;
→ Elemen sebarisposition: absolute;
→ Posisi tetap terhadap parentposition: fixed;
→ Tetap di layar meski di-scroll
b) Flexbox (Membantu Layout)
✅ Membantu membuat layout yang lebih fleksibel dan responsif.
c) Grid Layout (CSS Grid)
✅ Membantu menyusun elemen dalam bentuk grid seperti tabel.
d) Media Query (Desain Responsif untuk Mobile)
✅ Memungkinkan desain website menyesuaikan ukuran layar perangkat.
8. Animasi dan Efek dalam CSS
CSS juga bisa digunakan untuk membuat animasi dan efek transisi.
✅ Efek perubahan warna saat tombol dihover.
9. Framework CSS Populer
Untuk mempercepat pengembangan, banyak developer menggunakan framework seperti:
- Bootstrap – Membantu membuat desain responsif dengan mudah.
- Tailwind CSS – Utility-first CSS untuk fleksibilitas tinggi.
- Bulma – Framework CSS yang ringan dan modern.
10. Kesimpulan
CSS adalah bagian penting dalam pengembangan web yang berfungsi untuk mengatur tampilan dan desain website. Dengan CSS, website bisa terlihat lebih menarik, profesional, dan responsif di berbagai perangkat.